Invalid Date
Dilihat 314 kali
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 113 menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu demi kemajuan masyarakat. Salah satu lokasi pengabdian kali ini adalah Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang mencakup sembilan desa: Lauwa, Kaluku, Mattirowalie, Lompoloang, Simpellu, Tanrongi, Bau Bau, Buriko, dan Jauhpandang. Penentuan desa ini berdasarkan kesiapan kepala desa menyambut mahasiswa, meskipun beberapa kepala desa lain berharap jumlah tim awalnya sembilan desa bisa ditambah agar lebih banyak desa terjangkau.
Fokus utama artikel ini adalah Desa Lauwa, tempat mahasiswa KKN melaksanakan sepuluh program kerja selama hampir dua bulan, dari 19 Desember 2024 hingga 14 Februari 2025. Berikut adalah detail tentang kegiatan mereka dan dampaknya bagi masyarakat desa.
Mahasiswa KKN tiba di Kecamatan Pitumpanua pada 19 Desember 2024 dan disambut dalam acara penerimaan yang dihadiri Asisten Gubernur Wajo, Camat Pitumpanua, serta para kepala desa. Setelah itu, mereka ditempatkan di posko di samping Masjid Darussalam Lamonnyi, Desa Lauwa, yang menjadi pusat aktivitas mereka. Dua minggu pertama, dari 20 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025, diisi dengan observasi intensif. Mereka menghadiri kegiatan rutin desa, berdiskusi dengan tokoh masyarakat, mengunjungi sekolah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), serta berbaur langsung dengan warga untuk memetakan kebutuhan lokal.
Hasil observasi ini dirumuskan dalam sepuluh program kerja yang dipresentasikan oleh Ichsan Takwa, koordinator desa, dalam seminar di Kantor Desa Lauwa pada 2 Januari 2025. Program-program tersebut dirancang untuk selesai pada 12 Februari 2025, menargetkan berbagai aspek kehidupan desa, mulai dari ekonomi hingga pendidikan.
Berikut adalah deskripsi mendetail dari sepuluh program kerja yang berhasil diselesaikan mahasiswa KKN Unhas Gelombang 113 di Desa Lauwa:
Sepuluh program ini diharapkan membawa perubahan bagi Desa Lauwa. Ibu-ibu PKK kini lebih percaya diri memasarkan produk dengan kemasan produk yang lebih baik dan dibekali kemampuan fotografi serta digital marketing, anak-anak TPA lebih mahir dalam pengucapan Al-Qur’an, siswa SMP meningkatkan keterampilan akademik dan digital, sementara petani dan petambak memiliki alternatif hemat biaya untuk mengatasi permasalahan mereka. Masyarakat juga merasakan manfaat besar dari website yang mempermudah administrasi dan akses informasi di desa.
Apresiasi warga tercermin dalam beberapa ungkapan mereka. “Website ini krusial untuk pelayanan desa. Jempol dua untuk KKN Unhas!” kata Sudarman, S.sos, perangkat desa, menunjukkan betapa berharganya digitalisasi bagi mereka. Sementara itu, Ernawati, Ketua PKK Desa Lauwa, menambahkan, “Dengan pelatihan ini, kami semakin memahami cara menjangkau lebih banyak pelanggan.” Guru SMPN 2 Pitumpanua, Wirdayanti, S.Pd, juga memuji peran mahasiswa sebagai mediator antara sekolah dan masyarakat.
Setelah menyelesaikan program pada 12 Februari 2025, mahasiswa menggelar acara ramah tamah di posko KKN untuk mempresentasikan hasil kerja mereka, diikuti pertukaran cendera mata dengan bapak Asrul Latif, S.Sos selaku kepala desa. Pada 14 Februari 2025, acara pelepasan di Kantor Kecamatan Pitumpanua menandai akhir pengabdian mereka, sebelum kembali ke Universitas Hasanuddin.
KKN Unhas Gelombang 113 di Desa Lauwa meninggalkan warisan berupa keterampilan, teknologi, dan semangat kolaborasi. Dari workshop hingga digitalisasi, mahasiswa membuktikan bahwa langkah kecil dapat menciptakan perubahan besar bagi masyarakat desa.
Bagikan:
Desa Lauwa
Kecamatan Pitumpanua
Kabupaten Wajo
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini